Menanamkan Toleransi dan Solidaritas Sejak Dini
Pada Rabu, 15 Mei 2025, Amore Prime School kembali menggelar perayaan Hari Raya Waisak 2569 BE / 2025 M dengan penuh makna. Tak hanya menjadi momentum keagamaan bagi umat Buddha, acara ini juga menjadi sarana pendidikan karakter, khususnya nilai solidaritas dan toleransi antarumat beragama di lingkungan sekolah.


Simbol Persaudaraan Sejati
Perayaan Waisak tahun ini terasa istimewa karena dihadiri oleh tokoh-tokoh agama dari berbagai kepercayaan. Mereka menyampaikan pesan damai dan ucapan selamat kepada umat Buddha yang merayakan.
Tokoh lintas agama yang hadir antara lain:
- Ustadz Maliki (Islam)
Mengajak siswa untuk saling menghargai dan menebarkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. - Pdt. Rudi Darmawan (Kristen)
Menekankan pentingnya hidup damai sebagai bentuk nyata cinta kasih terhadap sesama. - Bapak I.B. Alit Wiratmaja (Hindu)
Mengajak semua yang hadir untuk melihat perbedaan sebagai kekuatan yang menyatukan. - Bhante Jok Kwi (Buddha)
Menyampaikan pentingnya menjadikan Waisak sebagai momentum introspeksi diri dan memperluas welas asih kepada semua makhluk.

Kehadiran mereka menjadi simbol nyata dari keberagaman yang harmonis dan memperkuat pesan bahwa sekolah adalah tempat terbaik untuk menanamkan nilai toleransi sejak dini.
Kegiatan Fang Shen: Simbol Cinta Kasih kepada Semua Makhluk
Sebagai penutup, seluruh peserta mengikuti kegiatan Fang Shen — pelepasan burung ke alam bebas.
Makna dari kegiatan ini:
- Simbol pembebasan dan cinta kasih terhadap semua makhluk hidup.
- Praktik nyata dari ajaran Buddha tentang welas asih dan kepedulian.
- Mewujudkan visi Amore Prime School dalam membentuk siswa yang peduli, penuh kasih, dan berjiwa sosial.
Fang Shen pun menjadi simbol yang indah dari jembatan hati yang terus dibangun antara anak-anak, orang tua, dan masyarakat di Amore Prime School, sebuah komunitas pendidikan yang
menanamkan toleransi, solidaritas, dan cinta kasih sejak dini.


