Isu yang belakangan ini banyak dibicarakan adalah perubahan sistem penjurusan SMA. Kurikulum Prototipe yang baru adalah kurikulum dimana para siswa siswi dapat memilih mata pelajaran yang diinginkan, contohnya ingin memilih Kimia dan Fisika saja tanpa Biologi, sehingga tidak ada lagi jurusan IPA, IPS dan Bahasa. Sebelumnya, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Anindito Aditomo mengatakan Kurikulum Prototipe pada tahun 2022 bersifat opsional. Berarti sekolah dapat memilih, ingin menerapkan kurikulum tersebut atau tidak.
Perubahan sistem ini membawa banyak pro dan kontra, hal ini terjadi dikarenakan pandangan pemerintah tentang fleksibilitas pendidikan di Indonesia. Pak Anindito Aditomo sendiri mengatakan bahwa Kurikulum Prototipe hanya akan diterapkan di satuan pendidikan yang berminat untuk menggunakannya sebagai alat untuk melakukan transformasi pembelajaran. Hal ini ditujukan untuk meramu karir siswa/siswi tersebut. Oleh karena itu, daripada dikotakkan ke dalam jurusan IPA, IPS dan Bahasa, Pak Anindito menyatakan bahwa, siswa kelas 11 dan 12 diperbolehkan meramu sendiri kombinasi mata pelajaran yang sesuai dengan minatnya.
Perubahan kurikulum prototipe ini memang bersifat tidak wajib. Sistem jurusan ini menarik perhatian banyak orang termasuk orang-orang disekitar saya. Beberapa orang tua murid setuju akan perubahan hal ini dan memuji Pak Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan Indonesia. Mereka mengatakan bahwa program ini akan sangat bermanfaat untuk kedepannya saat memilih jurusan kuliah dan karir yang akan dipilih oleh anak-anaknya. Menurut pedapat kebanyakan siswa/siswi SMP, SMA perubahan ini sangat baik, mengingat dari dulu ada sebuah stigma yaitu, “jika kamu masuk jurusan IPA berarti kamu lebih pintar”. Jika perubahan ini benar terjadi tentunya siswa/siswi akan menghilangkan stigma tersebut.
Menurut pendapat saya, tindakan berani yang dilakukan pemerintah ini sangat baik, perubahan sistem jurusan menjadi pilihan yang dapat membantu siswa/siswi meramu mata pelajaran untuk jenjang kuliah ataupun karir mereka. Semoga perubahan sistem kurikulum SMA ini dapat membuahkan hasil yang baik dan membantu penyebaran pendidikan dengan baik.

By: Angie – GIX
Ketua OSIS SMP Amore Prime School