Melalui pertimbangan pasca keterlibatan salah seorang guru Bahasa Mandarin Laoshi Ruben Tjandra, beberapa waktu lalu bersama dalam program pembelajaran bahasa berbasis digital di Cina. Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Banten menemukan kriteria sekolah yang tepat untuk dijadikan sebagai sekolah percontohan pembelajaran Bahasa Mandarin. Oleh karena itu, BPG memilih Sekolah Amore sebagai salah satu lembaga pendidikan yang menjadi percontohan dalam pengajaran Bahasa Mandarin. Keputusan ini diambil dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Mandarin di kalangan siswa juga para guru di Indonesia pada umumnya yang dimulai dari para siswa dan guru Amore. Landasan keputusannya, mengingat betapa pentingnya penguasaan Bahasa Mandarin dalam dunia global saat ini dan ke depan bagi para generasi muda. Oleh karena itu, salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah mendatangkan Laoshi (guru bahasa Mandarin) dari Cina untuk memperkenalkan metode pengajaran yang lebih efektif dan autentik.

Sekolah Amore: Pilar Pendidikan Multikultural
Sekolah Amore dikenal dengan komitmennya dalam membangun pendidikan yang beragam dan multikultural. Dengan filosofi yang menekankan pendidikan karakter dan pembelajaran multi bahasa asing, sekolah ini berusaha untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan dunia global, terutama dalam bahasa yang kini semakin penting di berbagai sektor, yaitu Bahasa Mandarin.
Sebagai lembaga pendidikan yang sudah lama mengimplementasikan pembelajaran bahasa asing, Sekolah Amore telah menyadari pentingnya Bahasa Mandarin bagi masa depan siswa-siswi. Oleh karena itu, bergandengan dengan Balai Guru Penggerak Sekolah Amore mengambil langkah lebih jauh dalam memperkuat pengajaran Bahasa Mandarin di sekolah.
Menghadirkan Laoshi dari Cina: Langkah Strategis untuk Meningkatkan Kualitas Pengajaran
Langkah strategis yang diambil oleh Sekolah Amore adalah dengan mendatangkan Laoshi langsung dari Cina. Laoshi yang akan familiar dengan sapaan Sun Laoshi, diharapkan dapat memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih autentik dan menyeluruh kepada siswa dan guru Bahasa Mandarin di Indonesia yang terwakilkan lewat para guru Bahasa Mandarin di Amore Prime School. Pengajaran oleh Laoshi dari Cina tentu akan membawa nuansa yang berbeda karena mereka memiliki pemahaman mendalam tentang budaya, pelafalan dan tentunya tata bahasa yang lebih sesuai dengan bahasa aslinya.
Bekerja sama dengan Laoshi ini juga memungkinkan para guru di Sekolah Amore untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam mengajar Bahasa Mandarin. Melalui pendampingan intensif dan tutorial antarguru bersama Laoshi, guru-guru di sekolah Amore dapat mengadopsi teknik dan metodologi pengajaran terbaru yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Dengan demikian, kualitas pengajaran Bahasa Mandarin di Sekolah Amore semakin meningkat dan siap bersaing dengan standar internasional.
Manfaat untuk Siswa: Meningkatkan Kompetensi Global
Kesediaan sekolah Amore bergandengan dengan BPG kota banten memiliki alasan esensial yakni peningkatan kualitas Bahasa Mandarin seluruh siswa. Sekolah meyakini agar kehadiran Laoshi Sun Min Yang memberikan keuntungan yang besar bagi para siswa. Bahwasanya, mereka tidak akan hanya belajar Bahasa Mandarin dari seorang guru yang memiliki latar belakang budaya dan bahasa yang asli. Lebih dari itu, mereka pun mendapat pengalaman langsung mengenai berbagai aspek kebudayaan Cina. Hal ini memberikan mereka wawasan yang lebih luas tentang pentingnya memahami bahasa dalam konteks global, yang dapat membuka peluang untuk studi lanjut, kerja (karier) serta kolaborasi internasional di masa depan.
Pada sisi lain, tidak bisa dipungkiri bahwa kehadiran Laoshi di sekolah juga akan mendekatkan siswa pada nuansa budaya Cina yang lebih nyata, seperti cara berinteraksi, tradisi serta pola pikir yang ada di masyarakat Tiongkok. Pengalaman ini diharapkan bisa memperkaya karakter siswa dan mempersiapkan mereka untuk menjadi warga negara yang lebih terbuka, toleran dan siap menghadapi tantangan global. Karena hal mutlak yang selalu akan menjadi kriteria prima yang menentukan kualitfikasi seseorang dalam dunia kerja adalah, kualitas profesionalitas, penguasaan bahasa dan terutama digenapi dengan karakter yang baik.

Mendukung Program BGP: Membentuk Guru Penggerak yang Berkompeten
Program Balai Guru Penggerak bertujuan untuk menghasilkan guru-guru yang kompeten, inovatif, dan dapat memimpin perubahan di dunia pendidikan Indonesia. Dengan memilih Sekolah Amore sebagai tempat percontohan pengajaran Bahasa Mandarin, BGP berharap dapat menciptakan sebuah ekosistem pendidikan yang mengedepankan peningkatan kualitas pengajaran bahasa asing yang relevan dengan perkembangan zaman.
Inisiatif ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia untuk terus mengembangkan pengajaran bahasa asing secara lebih terintegrasi dan efektif. Melalui program ini, BGP memperlihatkan bahwa pentingnya keberagaman bahasa dan budaya menjadi faktor penentu dalam pengembangan kurikulum yang lebih inklusif. Hal ini diamini oleh Ibu Lestari Puspitaningsih, P.hD dalam sambutannya. Beliau menggarisbawahi pentingnya keterbukaan lembaga pendidikan terhadap pembelajaran bahasa Mandarin yang sedang diupayakan oleh Balai Guru Penggerak. Mewakili, BPG Banten yang turut hadir dalam pengantaran Laoshi Sin Min Yanghadir juga Ibu Dwi Hadi Mulyaningsih, S.S., M.Pd dan Mulawarni, S.S., M.Pd. Para Perwakilan BPG sangat mengapresiasi keterbukaan sekolah Amore untuk menjalankan misi ekspansi kerjasamanya dengan pemerintahan Cina di dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Mandarin di Indonesia.

Dengan mendatangkan Laoshi dari Cina, dapat diyakini bahwa Sekolah Amore akan berhasil menciptakan model pengajaran Bahasa Mandarin yang tidak hanya relevan dengan perkembangan global, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang autentik bagi siswa dan guru. Program ini menjadi salah satu wujud komitmen Balai Guru Penggerak juga sekolah Amore dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, serta mempersiapkan generasi muda yang tidak hanya fasih berbahasa, tetapi juga memiliki wawasan budaya yang lebih luas. Merespon Program BPG, Ketua Yayasan Syuradikara Prima Ibu Yasinta Suryanto pun mengapresiasi serentak berterima kasih karena telah menjadikan sekolah Amore sebagai sekolah percontohan. Dalam kata sambutannya, beliau mengatakan keterbukaan hatinya bahwa sekolah Amore siap untuk mendukung program pemerintah, apapun bentuknya sejauh program itu memiliki maksud dan tujuan meningkatkan kualitas manusia Indonesia. “Kami sungguh merasa berbangga jika diperkenankan terlibat lebih di dalam mengembangkan dan mempersiapkan generasi muda Indoneisa dari tempat kami berkarya yakni Sekolah Amore Prime School. Dan kepada para peserta didik, beliau pun menitipkan pesan, agar murid Amore sungguh – sungguh menerima kehadiran Sun Laoshi sebagai kesempatan emas untuk meningkatkan kualitas Bahasa Mandarin. Mengingat bahwa bukan tidak mungkin Bahasa Mandarin akan menjadi bahasa yang menguasai pasar global sedangkan Bahasa Inggris sudah akan diterima sebagai bahasa harian semua orang”.
Melengkapi keterbukaan ini, Ruben Laoshi sebagai penanggung jawab Divisi Bahasa Mandarin Sekolah Amore Prime School pun senada menekankan agar para guru menerima kehadiran Sun Laoshi untuk memperkaya diri serentak mengevaluasi metode pengajaran sehingga kedepan, pembelajaran lebih kreatif, inovatif dan memiliki impak positif yakni meningkatkan motivasi belajar Bahasa Mandarin bagi para murid.
Harapannya,semoga melalui inisiatif ini, lebih banyak sekolah di Indonesia yang dapat meniru langkah Sekolah Amore dalam memperkenalkan dan mengembangkan Bahasa Mandarin, sehingga menciptakan generasi yang siap bersaing di kancah internasional.