Batik Day

To foster pride for being an Indonesian, the National Batik Day was celebrated in October 5th. All teachers, staff & students were encouraged to wear their Batik clothing on that day as to celebrate.

There are activities such as:  fashion show competitions, batik painting, traditional modern dance and with closing of band performed by Junior High school students. Commemorating the event is the school’s simple act of inculcating in the students the love for one’s country, one’s Language – Bahasa Indonesia, one’s own roots, culture & traditions.

First,  the actity of painting batik in art paper, students of junior painted with some of ackrilic and afterward continue on with the outdoor activity with modern traditional dance.

Next up is Batik Fashion Show. Students prepared to have fashion show and there were 14 contestants to show of their souvenirs and batik using go green recycle stuff. Along with the winner of 1, 2 and 3. There was band performing with medley tradisional songs they rearranged. The show was great and literally students were enjoyed it.

From this event, wearing Batik on the National Batik Day annually, we promote a love for Indonesia and increase pride as a citizen of this country. We proudly maintain this through our culture.

MPLS 2022/2023

Warmest welcome to our new Junior High Students!

During our annual MPLS, not only our student’s get to meet and know each other after a long year of online learning at home because of pandemic.

Students learn about school’s regulation, extracurricular, they meet their teachers and also Amore Prime School provided them with seminar about the advantage and disadvantage of technology which is important in this current era.

Academic Year of 2022/2023 is now officially begin! Best wishes for all our students and may you have a wonderful year!

Waisak Celebration 2022

Sekolah Amore Prime School pada tanggal 21 Mei 2022 merayakan hari besar keagamaan Buddha yang dikenal dengan Hari Raya Waisak. Hari Raya Waisak merupakan hari suci Agama Buddha yang dijadikan sebagai hari libur satu satunya dalam kalender di Indonesia maupun dunia. Bagi umat Buddha Hari Waisak itu untuk memperingati tiga peristiwa penting dalam sejarah kehidupan Buddha Gotama, yaitu:
Lahirnya Bodhisatta Sidharta di Taman Lumbini pada tahun 623 SM.
Pertapa Gotama mencapai penerangan sempurna di Buddha Gaya pada tahun 588 SM.
Buddha Gotama mencapai Maha Parinibbana di Kusinara pada tahun 543 SM.

Dengan adanya tiga peristiwa penting dalam dalam sejarah yang terjadi pada waktu yang sama yaitu saat Purnama di bulan Waisak, Sekolah Amore Prime School mengadakan kembali kegiatan Perayaan Peringatan Hari Raya Trisuci Waisak yang diikuti siswa TK, SD, SMP & SMA Amore Prime School. Dengan adanya Peringatan Hari Raya Tri suci Waisak dapat dapat membawa kebaikan bagi sekolah terkait meningkatnya satu rasa toleransi antar umat beragama.

Perayaan terlaksana dengan baik dan lancar, dengan di pandu oleh MC Jason Sebastian dari SMA kelas 11 dan Jesley dari SMP kelas 9. Di tengah acara berlangsung, siswa dan guru juga mendengarkan pesan Waisak yang di bawakan oleh seorang Bhikkhu Cattaseno dengan mengusung tema “Moderasi Beragama Membangun Kedamaian”

Moderasi agama bertujuan untuk menemukan persamaan dalam perbedaan dan bukan mempertajam perbedaan dengan menunjukkan sikap eksklusif. Moderasi beragama ini, diharapkan dapat menjunjung nilai kemanusiaan dengan menghadirkan keseimbangan dalam pemahaman agama di tengah masyarakat.

Kegiatan Perayaan Waisak tersebut menjadi panduan utama dalam mengembangkan peserta didik dalam lembaga untuk memadukan antara ilmu yang di pelajari dengan kejadian yang ada. Dari kegiatan tersebut untuk meningkatkan ketakwaan, wawasan, pola pikir peserta didik serta toleransi. Oleh karena itu, kegiatan akademik dan non akademik menjadi “dua sayap yang selalu berjalan bersama”.

CNY 2022 Celebration & Competition

On february 12, JHS and SHS celebrated Chinese New Year together. Amore Prime School always celebrate this event every year, to teach children the importance of respecting the culture of every tribe in Indonesia and respecting the differences that exist in our country.

This year students join various of competition such as Speech competition, karaoke, Kahoot game and poster design competition, the theme of poster design competition is the year of Tiger and students have to write some chinese new year wishes on their poster.The purpose of this event is we want to encourage student to know more about Chinese Culture 中国文化 and be more confident using mandarin. There also performance from one of the SHS band. So students can be having fun and learning at the same time.

Speech Competition Winner
Karaoke Competition Winner
Kahoot Competition Winner

Karya Ulasan Film

Sing (2016)

Sing (2016) adalah film yang disutradarai dan ditulis oleh Garth Jennings. Film ini diproduseri oleh Chris Meledandri dan Janet Healy. Pemeran utama diperankan oleh Matthew McConaughey.

Film ini bercerita tentang usaha Buster Moon dalam menyelamatkan sebuah teater yang dibeli dengan kerja keras sang almarhum ayahnya. Moon kemudian mendapat ide  untuk menambah jumlah penonton teater dengan membuat kompetisi menyanyi.  

Kesalahan dalam pencetakan jumlah hadiah di flyer yang seharusnya $1 000 menjadi $100 000 membuat Moon kesusahan, sehingga berusaha untuk meminta bantuan Nana, veteran artis teater, untuk memberikan bantuan hadiah tersebut. Di sisi lain, jumlah hadiah yang besar mengundang banyak orang yang mendaftar.

Cerita ini memiliki animasi yang bagus, memberi banyak nilai inspirasi, dan memiliki karakter dan cerita  yang unik. Tetapi, beberapa sudut cerita dapat diprediksi dan humor yang kurang.

Secara keseluruhan, film ini cukup baik  dan mengajarkan kita untuk berani mengejar apa yang kita impikan dan apa yang kita cintai.

By Jason F.T.J. / VIIIA


In The Heart of The Sea (2015)

Film ini di adaptasi dari buku nonfiksi yang ditulis oleh Charles Leavitt, dirilis pada tahun 2015, dan diproduksi oleh Brian Grazer, Ron Howard, Will Ward, Paula Weinstein. Cerita ini memiliki latar waktu pada tahun 1820, di Amerika Serikat. Mengisahkan tentang seorang kapten kapal bernama George Pollard yang akan memimpin ekspedisi bersama para awaknya untuk memburu paus minyak. Sang pemilik kapal memutuskan untuk menyewa pemburu paus profesional bernama Owen Chase untuk ikut dalam ekpedisi tersebut.

Pada awalnya perjalanan berjalan dengan lancar. Hari demi hari pun berlalu namun sayang mereka hanya dapat mengumpulkan sedikit paus. Goerge dan Owen memutuskan untuk pergi berlayar ke pantai Barat Amerika Selatan yang didengar merupakan tempat pemburuan yang kaya dengan paus. Namun sesampainya disana kapal mereka malah diserang dan ditenggelamkan oleh paus putih raksasa.

Mereka mau tidak mau harus berusaha bertahan hidup dengan hanya mengendarai 2 sekoci dan dengan persediaan makanan yang terbatas. Semua usaha sudah mereka lakukan mulai dari mengirimkan signal ke langit dan berharap mendapat bantuan, bahkan hingga menetap disuatu pulau dengan harapan orang-orang dapat menemukan mereka. Namun semua itu tidak membuahkan hasil, hingga sudah banyak dari para kru yang mulai mati dikarenakan kelaparan atau luka-luka. Demi bertahan hidup mereka rela memakan tubuh dari teman teman mereka yang sudah mati dengan tujuan dapat bertahan lebih lama lagi. Ketika sudah mulai kehilangan harapan tiba tiba mereka melihat banyak burung diudara yang artinya mereka sudah dekat dengan permukiman. Sesampainya mereka dipermukiman tidak ada 1 pun warga yang menyambut mereka. Para warga justru malah heran dan menatap mereka seolah sedang melihat mayat hidup, dikarenakan tubuh mereka yang sudah sangat lemah dan telah menghilang berhari-hari.

Film ini memiliki alur yang sangat baik, serta menampilkan kehidupan seorang pelaut dengan sangat jelas dan realistis, film ini bahkan berani menampilkan adegan seperti kanibalisme. Namun bagi beberapa orang yang tidak menyukai film dengan tema laut, film ini mungkin akan terasa agak membosankan dikarenakan latarnya yang terus menampilkan suasana laut.

Sekian ulasan saya mengenai film In The Heart of The Sea, terima kasih.




Christian Benedict Kurniawan / G VIIIA


Naruto Shippuden (2007)

Naruto adalah series manga yang ditulis dan digambar oleh Masashi Kishimoto yang berasal dari Jepang. Manga Naruto sendiri pun memiliki genre Fiction Adventure. Berawal dari manga tersebut, terciptalah anime Naruto yang memiliki 220 episode dan Naruto: Shippuden, sebuah series anime dari manga tersebut yang mencapai 21 season dan 500 episode.

Keseluruhan dari anime Naruto ini sendiri mencakup masa lalu, masa remaja, hingga masa dimana Naruto mencapai mimpinya. Naruto bukanlah anak yang pintar, ia juga tidak teladan pada masa kecilnya. Pada masa kecilnya, ia merupakan pembuat onar demi mendapatkan perhatian, karena selama ini tentunya ia dijauhi akibat ‘iblis’ yang tersegel didalam dirinya, dan juga karena ia tidak mempunyai baik ayah maupun ibunya. Bagian ini menunjukkan ketidakpedulian kita untuk mencari tahu tentang suatu informasi dapat berakar ke hal yang fatal.

Dalam masa pertumbuhannya, ia mulai menemukan teman yang benar-benar ingin berteman dengannya, meskipun mereka tahu bahwa Naruto memiliki ‘iblis’ yang pernah menghancurkan desa mereka, atau bahkan membunuh Hokage (presiden) mereka. Bahkan sudah ada orang yang mulai tertarik pada Naruto. Seiring berjalannya waktu, penduduk desa mulai bisa menerima Naruto setelah Naruto menyelamatkan desa tersebut dari salah satu tokoh antagonis di series tersebut. Pada akhirnya, banyak film Naruto yang menceritakan dunia lain Naruto, bahkan ‘ending’ untuk Naruto.  

Dalam series ini, banyak sekali hal yang dapat kita resapi dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah seperti yang saya sebutkan tadi, penyaringan informasi, kepekaan kita, dan lain-lainnya. Namun tentu saja series ini memiliki kekurangan, seperti animasinya yang terkadang di protes akibat kualitasnya, terlalu banyak episode pengisi, dan lain-lainnya. Meskipun Naruto memiliki banyak sekali episode, setiap episode memiliki keunikan sendiri, membuat Masashi Kishimoto menjadi salah satu penulis manga tersukses di dunia.





Carmen Veylatia S. Sijabat. / G VIIIA

Apakah Perubahan Sistem Penjurusan SMA Sesuatu yang Tepat?

Isu yang belakangan ini banyak dibicarakan adalah perubahan sistem penjurusan SMA. Kurikulum Prototipe yang baru adalah kurikulum dimana para siswa siswi dapat memilih mata pelajaran yang diinginkan, contohnya ingin memilih Kimia dan Fisika saja tanpa Biologi, sehingga tidak ada lagi jurusan IPA, IPS dan Bahasa. Sebelumnya, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Anindito Aditomo mengatakan Kurikulum Prototipe pada tahun 2022 bersifat opsional. Berarti sekolah dapat memilih, ingin menerapkan kurikulum tersebut atau tidak.

Perubahan sistem ini membawa banyak pro dan kontra, hal ini terjadi dikarenakan pandangan pemerintah tentang fleksibilitas pendidikan di Indonesia. Pak Anindito Aditomo sendiri mengatakan bahwa Kurikulum Prototipe hanya akan diterapkan di satuan pendidikan yang berminat untuk menggunakannya sebagai alat untuk melakukan transformasi pembelajaran. Hal ini ditujukan untuk meramu karir siswa/siswi tersebut. Oleh karena itu, daripada dikotakkan ke dalam jurusan IPA, IPS dan Bahasa, Pak Anindito menyatakan bahwa, siswa kelas 11 dan 12 diperbolehkan meramu sendiri kombinasi mata pelajaran yang sesuai dengan minatnya.

Perubahan kurikulum prototipe ini memang bersifat tidak wajib. Sistem jurusan ini menarik perhatian banyak orang termasuk orang-orang disekitar saya. Beberapa orang tua murid setuju akan perubahan hal ini dan memuji Pak Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan Indonesia. Mereka mengatakan bahwa program ini akan sangat bermanfaat untuk kedepannya saat memilih jurusan kuliah dan karir yang akan dipilih oleh anak-anaknya. Menurut pedapat kebanyakan siswa/siswi SMP, SMA perubahan ini sangat baik, mengingat dari dulu ada sebuah stigma yaitu, “jika kamu masuk jurusan IPA berarti kamu lebih pintar”. Jika perubahan ini benar terjadi tentunya siswa/siswi akan menghilangkan stigma tersebut.

Menurut pendapat saya, tindakan berani yang dilakukan pemerintah ini sangat baik, perubahan sistem jurusan menjadi pilihan yang dapat membantu siswa/siswi meramu mata pelajaran untuk jenjang kuliah ataupun karir mereka. Semoga perubahan sistem kurikulum SMA ini dapat membuahkan hasil yang baik dan membantu penyebaran pendidikan dengan baik.




By: Angie – GIX
Ketua OSIS SMP Amore Prime School

Shodou Workshop

This year, Amore Prime School JHS held a workshop related to Japanese culture, namely shodou. Shodou is a Japanese culture related to the art of Japanese calligraphy. By holding this event, the school hopes that students will get to know more about one of Japanese culture and be more enthusiastic about learning Japanese.

Although this event had to be held online due to the increasing level of covid19’s positivity in the Jabodetabek area, students welcomed this event even though it was only conducted online. Students have their own brush and ink to write their names in Japanese using Brush and ink.

At first, students may find it difficult to get used the brushes, but after practicing for a while, students can made their best work according to what is taught by the speaker who is the chairman of the Shodou Club of Darma Persada University.

In the next event, we hope that this event can be held offline and students can enjoy the Japanese atmosphere more.

Amore’s Social Service

On the 21st of January, representations of student council from junior high school and senior high school have a social event where we give donations to the children at Bhakti Luhur Alma orphanage in Cilandak, South Jakarta. We start by gathering the donation from teachers, students, foundation, and other donors. Some of the donations are used to buy groceries, for example rice, cooking oil, milk and many more. We gather first at school then we went to the orphanage together with some of the teachers and also the foundation. As we arrive at the orphanage, we are welcomed by the nun there and then we help drop off the groceries, then we continue going inside and meeting some new friends.

We had a lot of fun there, we sang together, dance together. We made new friends there and we learn a lot of things there. A lot of our friends there have disabilities so we learn a lot from them and also from the nun there. We learn a lot about how we need to be more grateful for what we have especially our health, physically and mentally. We want to remind us all to keep doing good things to not only people who really need help but to everyone. We want to thank those who participate in this event especially who donated some of their blessing to our friends at Bhakti Luhur Alma orphanage. In conclusion, It was a very fun and valuable experience.

By Reynard, GXI – Science