Masa Depan Dunia
Miliaran tahun yang lalu…
Bumi itu indah
Penuh flora dan fauna
Bumi adalah surga di dunia bagi segala makhluk hidup yang pernah ada…
Bumi adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi seluruh makhluk hidup..
Tapi itu semua dulu..

Tak pernah sekalipun terbayang oleh seluruh makhluk hidup dibumi zaman praaksara bahwa bumi yang sekarang berubah 180 dari bumi yang dulu dikenal sebagai impian seluruh makhluk hidup untuk tinggal…
~~~
Hujan mengguyur kota ini.
Haah…, padahal pengen pulang jalan kaki.
Aku menuju ke gang sempit untuk menjadi tempat peneduhan sementara.
Aku Irleane. Keluargaku memiliki perusahaan barang-barang dengan menggunakan kayu sebagai bahan utamanya. Perusahaanku juga menerima jasa pemotongan hutan untuk membangun gedung, perumahan dan lain-lainnya. Besok, kami akan menebang hutan terbesar di kota ini. Aku benar-benar tidak sabar untuk membeli tas desainer keluaran terbaru. Saat hendak mengeluarkan ponselku, mataku tertuju pada benda berkilauan di ujung gang.
Emas?!
Aku mendekati barang itu dan memegangnya. Saat itu juga, semuanya menjadi biru. Badanku tidak bisa bergerak, aku tidak bisa melepaskan tanganku dari barang itu, bahkan aku tidak bisa bersuara. Pandanganku menjadi kabur, dan sekarang semuanya hitam. Aku mencoba membuka mataku, dan melihat ke sekeliling.
Dimana?
Semuanya gedung, tidak ada pohon sama sekali. Aku berdiri dan melihat brosur seminar. Semua isi brosur itu normal, sampai aku membaca tanggalnya.
4 Desember 3000 !?
~~~
“Aa….apa!?” ucap seorang makhluk tak dikenali yang sedang memandang isi bumi dari tempat khusus. “Ti-tidak mungkin!” Faxcryst benar-benar tidak percaya apa yang ada didepan matanya sekarang. “Pa….padahal…” ucap Faxcryst sambil merubah raut wajahnya menjadi murung. “Aku memang tidak berharap terlalu banyak kepada manusia untuk menjaga bumi, tapi ini terlalu keterlaluan. Ayo kita langsung laporkan!” ucap makhluk sejenis disebelahnya yang menarik tangan Faxcryst masuk ke alat transportasi aneh.
Sesampainya mereka di Planet Swazhiniski, mereka segera melaporkan kondisi bumi kepada Wakil Pemimpin Planet Swazhiniski, Tuan Grihson.
“Tidak kusangka…manusia memang aneh…!” ucap Grihson sambil menatap bumi dengan ujung mata yang sarkastik. “Apa kau sudah memberitahu Tuan Rhyxton?” tanya Grihson. “Belum, sepertinya tuan akan mengamuk.” ucap Faxcryst pelan. “Padahal, kita Bangsa Trifrast 2 saja sampai mempelajari bahasa manusia, semua itu karena saat itu rupanya kita masih terlalu cepat bekerja sama dengan manusia. Seharusnya kita pikirkan semua kemungkinan yang akan terjadi.” Grihson berdiri dari kursinya. “Kalau sudah begini, aku yang akan memberi tahu Tuan Rhyxton.” ucap Grihson sambil berjalan.
~~~
“Tck, kita memang terlalu cepat membuat keputusan saat itu!” ucap Rhyxton dengan amarah yang meluap sambil mengenang masa lalu.
Miliaran tahun yang lalu…
“Jadi ini, yang disebut bumi? Ini yang dielu-elukan oleh seluruh makhluk hidup?” ucap Rhyxton yang turun dari alat transportasi aneh. “Menurut peta, benar Tuan.” ujar Faxcryst sambil menunjukkan jalan yang akan dituju. “Memang indah ya.” Rhyxton tersenyum untuk pertama kalinya.
“Siapa kalian!?” ucap segerombolan manusia yang membawa bambu runcing menghadap kedepan. “Perkenalkan, saya Rhyxton, ketua bangsa alien di planet Swazhiniski di luar galaksi Milky Way. Kami, bangsa alien akan merebut kekuasaan bumi ini dari tangan kaum manusia secara damai.” ucap Rhyxton sambil memberi hormat.
“Galaksi Milky Way itu apa? Dan lagi, Alien itu apa?” ucap Sajoenomoe, manusia yang berdiri paling depan dari mereka. “Ya ampun, aku baru ingat mereka ini belum pernah keluar angkasa. Intinya, kami berbeda dari kalian.” ucap Rhyxton sambil menghela napas. “Pantas saja kalian tampak aneh. Lalu, apa tujuan kalian datang ke sini!?” tanya Sajoenomoe. “Sudah kubilang, kami akan mengambil alih kekuasaan bumi, sebagai gantinya, kalian boleh tinggal di planet Swazhiniski,” jelas Rhyxton.
“Maaf, tapi kami tidak akan pernah memberikan bumi ke tangan orang lain. Kami berjanji, kami akan menjaga bumi, kami akan merawatnya, sebaik yang kami bisa!” ucap Sajoenomo sambil memohon. “Hm…baiklah, tapi ada satu syarat. Setiap 100 miliar tahun sekali kami akan mendatangi bumi, untuk melihat apakah kalian menepati janji kalian” ucap Rhyxton. “Memangnya kalian masih hidup 100 miliar tahun lagi?” tanya salah satu orang yang berdiri disebelah kanan Sajoenomo. “Sudah saya bilang, kami ini berbeda dengan kalian.” ujar Rhyxton tenang. “Baiklah, kami setuju.” ucap Sajoenomoe usai berbincang dengan yang lainnya
~~~
Wah, ada yang jual pukis!
Dengan senang hati, aku melangkah ke gerobak pukis itu. “Pak, saya mau beli 1 porsi pukis ya.” ucapku sambil mengambil uang di sakuku. Namun anehnya, bapak itu diam saja, bahkan tidak menatap ke arahku. Setelah menunggu beberapa saat, dia tetap tidak membuatkan pukis, dan malah memberikan pesanan ke orang yang baru memesan. Akhirnya, kuputuskan untuk menggebrak gerobak itu.
“Pak!!” ucapku sambil menggebrak gerobak itu. Tapi, aku malah terjatuh kedepan.
Tunggu, aku bisa menembus benda?
Apa aku juga tembus pandang? Sepertinya iya, dan mungkin itu adalah alasan kenapa pukis ku tidak dibuatkan. Jadi, apa gunanya aku kesini kalau aku tembus pandang? Benar-benar tidak seru seperti di film.
Akhirnya aku mengintip orang yang sedang membaca berita di HP nya.
‘Benda aneh yang isinya diduga makhluk asing sedang menuju kebumi, semua petinggi-petinggi negara berunding untuk masalah ini’
Saat itu juga badanku melayang dan aku melihat semua kejadian dari atas.
Langit berubah menjadi gelap, benda aneh yang dibicarakan ada diatas semua orang yang sedang mendongak ke atas itu mendarat.
“Benar-benar hancur. Berani-beraninya manusia merusak bumi!” ucap Rhyxton dengan penuh amarah.
Semua orang dievakuasi, yang ada disitu hanya tentara dan petinggi negara yang dijaga ketat.
“Apa maumu!?” ucap salah satu dari petinggi negara.
“Kemauan? Menghancurkan kalian tentunya. Menghancurkan manusia yang sudah melanggar janji.” ucap Rhyxton.
Rhyxton pun menjelaskan apa yang terjadi miliaran tahun lalu, namun ditengah penjelasan, manusia langsung menyerang.
“Kalian pikir dengan melawan lebih dulu kalian akan menang!?” Rhyxton berteriak dan memberi instruksi, kemudian Bangsa Trifrast 2 langsung menyerbu juga.
~~~

Aku terdiam melihat semuanya hancur. Semuanya terbakar dari api yang berasal dari mulut mereka. Tidak hanya api, ada yang listrik, air, tanah, angin, dan itu semua membuat bumi kacau. Rasanya seperti menonton Naruto saja. Tunggu.., dimana ‘aku’ yang ada di masa depan!? Badanku terbawa sendiri ke sebuah tempat.
Ayahku, itu ayahku!
“Pendirinya akan dimusnahkan, perusahaannya akan dibakar. Itulah ganjaran bagi kalian yang menghancurkan bumi ini!” ucap makhluk aneh sambil bersiap mengeluarkan api dari mulutnya. Aku menoleh, tak berani melihat. Sejahat dan pilih kasihnya ayah ke adikku, dia tetap ayahku. Perusahaanku terbakar, dan aku melihat diriku sendiri didalamnya.
Aku benar-benar melihat semuanya, bumi ini akan hancur oleh perbuatan manusia sendiri
~~~
Bumi kosong, tidak ada makhluk di situ kecuali Bangsa Trifrast 2. Ya, manusia kalah.
“Kita tinggalkan saja, bumi sudah sangat buruk untuk ditinggali.” ucap Rhyxton sambil membalikkan badannya. “Baik tuan.” ucap Grihson sambil mengikuti Rhyxton.
~~~
Semuanya hening….
Bagaimana cara agar aku bisa kembali ke masa lalu? Apa aku terjebak disini selamanya? Aku tidak bisa menemukan gang itu tentu saja, semuanya sudah berubah. Aku benar-benar tidak menginginkan bumi yang seperti ini. Tiba-tiba pandanganku kabur, dan aku terbangun di gang itu lagi. Benda berkilauan itu sudah menghilang, dan sekarang sudah sore. Aku merenungkan kejadian yang aku lihat. Walaupun makhluk aneh itu tidak datang, bumi sudah rusak. Mungkin nanti bumi bisa terbakar, dan virus-virus lainnya pun pasti akan bermunculan. Sekarang aku tahu alasan kenapa aku dikirim kesana, aku harus menghentikan ini.
Sesampainya dirumah, aku segera pergi ke kamar adikku. “Rayrist!” panggil ku pada adikku.
“Hm? Kenapa?” tanyanya sambil memegang Handphone-nya. “Suruh ayah batalkan penebangan besok, intinya semua penebangan yang direncanakan! Kita harus stop menebang hutan demi membangun gedung!” ujarku.
“Katanya pengen beli tas desainer?” ucap adikku sambil mengambil keripik kentang. Lalu aku menceritakan semuanya. “Kamu kan anak kesayangan ayah, tolong bilanginnn!!! Aku beliin VR sekalian!” ucapku sambil memohon.
“Yaudah, yaudahhh”
~~~
Jagalah bumi ini, karena Faxcryst sedang mengawasi.
By Veila
What a inspiration story!
Wow. Luar biasa.. membaca cerita ini seperti menonton bagian dari film hollywood terkenal.. calon penulis besar Indonesia. Teruskan..